Profil Pulau Paling Utara Indonesia : PULAU MIANGAS
Nama :
Miangas
Letak Geografis :
5o33’15’’ LU / 126o35’18’’ BT
Luas :
3,2 Km2
Administrasi Wilayah : Kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan
Talaud, Provinsi Sulawesi Utara
Jarak Tempuh :
-
Miangas
- Manado(Ibukota Provinsi Sulawesi Utara) sekitar 274 mil laut
-
Jarak
Pulau Miangas – Melonguane (Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud) ± 60 mil laut
Gambar 1. Pulau Miangas
Sumber: https://pbs.twimg.com/media/DkdTSEXUUAAObIg.jpg
Letak Geografis
Pulau Miangas merupakan salah satu pulau
terluar yang ada di Sulawesi Utara disebut sebagai wilayah khusus karena
posisinya terletak diujung paling utara dari wilayah negara Republik Indonesia
yang berbatasan dengan Philipina, sehingga pulau tersebut disebut sebagai pulau
perbatasan dan berfungsi sebagai pos pelintas batas Indonesia dengan Philipina
yang dikenal dengan sebutan Border
Crossing Agrement(BCA). Pulau ini mempunyai Titik Dasar (TD) No. TD.056 dan
Pilar Pendekat No. TR.056.
Secara geografis Pulau Miangas terletak
pada 5o33’15’’ LU / 126o35’18’’ BT. Secara administrative
merupakan bagian dari Kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi
Sulawesi Utara. Jarak Pulau Miangas dengan Manado(Ibukota Provinsi Sulawesi
Utara) sekitar 274 mil laut. Jarak Pulau Miangas dengan Melonguane(Ibukota
Kabupaten Kepulauan Talaud) ±60 mil laut.
Luas Wilayah
Bila
kita melihat data Luas wilayah Pulau Miangas yang sebesar 210 Ha, dengan
luas daratan ± 62 Ha dengan perincian: luas desa 12 Ha, luas pekarangan 6,3 Ha,
luas rawa-rawa 27 Ha, luas padang rumput dan luas bukit/ketinggian 7,1 Ha,
lahan persiapan Bandara Miangas 13 Ha.
Kondisi Alam
Kondisi alamnya pada sisi sebelah barat pada umumnya
berupa daratan rendah dengan dibeberapa tempat terdapat gundukan batu
karang/kapur serta goa, daerah pada sisi ini didominasi tanaman kelapa dengan
hamparan pasir putih dihampir seluruh pantai. Sedangkan pada sisi sebelah timur
membujur utara-selatan berupa daratan tinggi dan bukit dengan ketinggian antara
30-200 m dpl. Pada sisi ini bagian pantainya langsung berhubungan dengan lereng
bukit, sehingga keadaan pantainya pada umumnya berupa pantai berbatu karang.
Bentuk Pulau Miangas hampir bulat dan agak lonjong pada utara selatan.
Geologi
Secara geologi, Pulau Miangas tersusun dari batuan
sedimen dan batuan gunung api yang beralaskan batuan ultrama k dan mélange
(bancuh). Batuan ini terbentuk dari lapisan bumi yang terangkat karena tabrakan
antara lempeng Halmahera yang bergerak dari timur dengan lempeng Sangihe yang bergerak
dari barat. Sedang iklim di Pulau Miangas tergolong basah, dengan suhu
rata-rata sekitar 27°C. ( BMVG RI).
Klimatologi
Sebagaimana halnya dengan daerah lain di Sulawesi Utara,
Pulau Miangas beriklim tropis basah dengan dua pola angin, yaitu angin utara
yang bersamaan dengan datangnya musim kemarau dan angin barat yang terjadi
selama 4 bulan yaitu bulan Desember hingga April dengan ketinggian ombak berkisar
2,5 meter.
Oceanografi
Pola pasang wilayah Miangas adalah tipe jurnal, yaitu dalam
satu hari terjadi dua kali pasang naik dan pasang surut, dengan fluktuasi
pasang sekitar 2 meter dan mencapai puncaknya pada saat bulan purnama. Di
perairan Pulau Miangas dikenal dua arah angin yang berpengaruh terhadap gelombang
dan arus, yaitu angin utara dan angin selatan. Gelombang dan ombak laut pada
saat angin utara lebih besar dibandingkan saat angin selatan. Secara umum
gelombang yang terjadi sepanjang musim relatif besar dengan ketinggian mencapai
2 meter. Sedangkan pada perairan bagian dalam Pulau Miangas, gelombang relatif
tenang sepanjang tahun. Kondisi perairan di sekitar Pulau Miangas masih bagus,
hal ini terlihat dari kecerahan air yang tinggi, suhu perairan hangat dengan fluktuasi
kecil dan kandungan oksigen terlarut yang berada pada kisaran yang baik
(7,27,6mg/l).
Aksesibilitas
Pulau Miangas dapat dijangkau dengan
kapal angkutan dari pelabuhan Bitung. Kapal ini melayani trayek
Bitung-Siau-Lirung-Tahuna-Melong-Karatung- iangas-Marore, sebanyak dua kali
sebulan, lama pelayaran 15 hari.
Alternatif lainnya, dengan pesawat dari
Bandara Sam Ratulangi menuju Melonguane (Talaud), dilanjutkan dengan menyarter
perahu pelayan menuju Pulau Miangas.
Penduduk
Penduduk
Miangas tersebar di tiga desa:Karutung Utara, Karutung Tengah, dan Karutung Selatan.
Pulau ini dihuni oleh 763 orang dari 196 kepala keluarga, yang sebagian besar
berpendidikan sekolah dasar. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan,
petani, dan PNS. Terdapat 46 personil TNI dan polisi mengingat Miangas adalah
daerah perbatasan yang perlu pengawasan intensif.
Infrastruktur
Sarana
di Pulau Miangas diantaranya kantor lurah dan kantor camat sebagai kantor
pemerintahan, markas militer angkatan darat untuk pengamanan, masjid untuk
tempat ibadah umat muslim, gereja katolikuntuk tempat ibadah umat nasrani,
kantor perhubungan, kantor PLN, kantorpolisi , kantor pemuda dan balai desa
untuk apabila ada kegiatan desa.
Walau
hanya terdiri atas satu pulau dan satu desa, Pulau Miangas merupakan sebuah
kecamatan khusus. Meski masuk pulau terluar, pendidikan di pulau tersebut sudah
memadai. Di sana ada TK, SD, SMP, dan SMK Perikanan. Hingga saat ini, setiap
tahun Pulau Miangas menelorkan lulusan SMK sebanyak 15 siswa dan terendah 12
siswa. Sarana pendidikan tersebut
diperkuat oleh 21 tenaga pengajar. Yakni, 1 guru TK, 8 guru SD, 8 guru SMP, dan
4 guru SMK.
Infrastruktur
lainnya yang ada di Pulau Miangas yaitu jalanan beton sebagai jalan utama untuk
transportasi darat, bandara yang masih proses pembangunan sebagai transportasi
udara, pelabuhan sebagai transportasi laut untuk kapal-kapal, PLN untuk sumber
energi listrik, jaringan telepon, internet dan air bersihuntuk MCK.
Secara
khusus untuk energi listrik, PT. PLN
(Persero) saat ini mengperasikan Pembangkit Hybrid di pulau Miangas, sabagai
pulau terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di sisi
paling utara. Hal ini menjadikan Miangas sebagai pulau pertama di Indonesia
yang mengoperasikan pembangkit secara hybrid.
Komentar
Posting Komentar