PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - KEWIRAUSAHAAN

Mencipatakan Pola Pikir Kewirausahaan

Kegagalan adalah sebuah pilihan

1. Apa itu Wirausahawan?
Salah satu kekliruan dalam menjelaskan tentang wirausahawan adalah terlalu serignya sistem sosial dan pendidikan bertentangan dengan cara berpikir kewirausahaan yang mencoba untuk mengidentifikasi dan mengukur para wirausahawan.
Dalam penulisan buku ini, Roger Cowdrey lebih menekankan pada Pola Pikir wirausahawan tersebut. Cowdrey berpendapat bahwa pola pikir bukanlah satu karakteristik, tetapi merupakan satu kesatuan kelompok berpikir dan bereaksi yang datang secara bersamaan untuk menciptakan segala sesuatu.

Pada umumnya banyak orang yang setuju, bahwa kata Entrepreneur berawal pada adab ke-13 dari bahasa Perancis 'entreprendre' yang berarti mengambilalih atau melakukan sesuatu. 

Secara bertahap definisi entreprendre mulai mengalami peningkatan yang dipangaruhi oleh ekonomi, bisnis dan berbagai resikonya. hingga pada abad ke-19 skill dan pengetahuan turut mempengaruhi definsi wirausahawan. Dengan definisi tersebut hanya negara-negara dan orang-orang yang mengadopsi gaya Barat yang dapat dapat mencetak para wirausahawan.

menariknya Cowdrey menemukan bahwa kata asli entrepreneur adlaah 'anthaprerna' BAhasa Sanskerta yang berarti 'self motivation' atau motivasi diri.Namun Cowdery tidak mempersalahkan definisi yang terlah diterima sebelumnya. Tetapi ia ingin menjelaskan korelasi konsepnya dengan Pola Pikir Kewirausahaan.

'True entreprenuer' adalah orang yang lebih tertarik untuk memperoleh keuntungan atas kesuksesan oleh karena ide, produk atau proses dibandingkan dengan jabatan pada sebuah kartu nama.
banyak orang berpikir bahwa wirausahawan yang sukses itu terjadi begitu saja. Padahal ada begitu banyak proses yang mereka lewati hingga mendapatkan suatu penghargaan.

Jadi sebenarnya yang harus kita jelaskan pada pikiran kita, wirausahawan itu adalah orang yang:
1. Memiliki visi dan pencapaian yang jelas
2. sadar bahw sebuah visi tidak akan selalu bersumber dari diri mereka sendiri
3. Kesadaran diri
4. kepercayaan diri
5. Motivasi diri
6. Bersedia untuk menerima resiko
7. Bersedia untuk mendengarkan orang lain
8. Jangan takut untuk gagal
9. Bersedia untuk bekerja keras.


2. Hal apa yang dapat menghentikan orang berperilaku layaknya wirausahawan?
1.      Sistem dalam sturktur hierarki

Budaya masyarakat Barat sangat berpengaruh terhadap pandangan tentang kewirausahaan. Hierarki sutu organisasi atau perusahaan akan menunjukkan dengan jelas tingkat kedudukan seseorang dalam organisasi, mulai dari pimpinan sampai kepada bawahannya. Jadi bawahan akan bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh atasan. Bahkan dalam tingkatan kebutuhan yang dikemukakan oleh Moslow menunjukkan hal yang sama, bahwa kebutuhan manusia akan mempengaruhi juga kebutuhan atau tingkatannya dalam mengaktualisasi diri.
Lebih lanjut, struktur hierarki juga mempengaruhi tanggapan sebagaian besar orang terhadap tingkatan pendidikan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semaki tinggi besar pula kesuksesan yang akan diraihnya, sehingga timbulah anggapan bahwa keberhasilan akademis adalah cara untuk sukses.

Namun sayangnya system yang dijalankan ini tidak menyadari bahwa globalisasi terjadi semakin cepat dari sebelumnya. Hal yang tidak dapat dibayangkan jika mahasiswa yang masuk kedalam system pendidikan tidak memiliki keahlian untuk entrepreneurial untuk bertindak cepat menghadapai perubahan.

Hal lain yang menyebabkan orang berhenti untuk berperilaku layaknya wirausahawan yang bertindak cepat dalam menghadapai perubahan, yaitu ketidakmauan dalam mengambil resiko yang besar. Cara hidup yang serba instan saat ini juga berdampak pada perilaku manusia yang ahirnya menganggap bekerja keras sebagai pilihan yang buruk. Bahkan semakin banyak orang mengganggap bahwa komitmen dan suatu dedikasi sebagai old-fashioned.


3.  How Entrepreneurial are You?
Sebagian besar orang berpendapat bahwa ia telah menjadi seorang wirausahawan saat ia memulai suatu usaha. Sedangkan sebagian orang menjadiakan wirausaha sebagai pilihan terakhir setelah tidak memiliki pekerjaan lagi atau mendapat PHK dari tempat dimana sebelumnya ia bekerja.


Masing-masing orang memiliki cara berpikir yang berbeda. Apalagi jika membandingkan orang dewasa dengan anak-anak yang masih polos. Anak-anak akan berpikir lebih kreatif ketimbang orang dewasa. Orang dewasa cenderung berpikir bahwa hanya ada satu jawaban yang benar(dalam pertanyaan atau masalah)

Berpikir 'outside of the box' merupakan salah satu cara berpikir seorang entrepreneurial. Berpikir sedemikan tidak akan dijelaskan oleh orang lain, tetapi hanya oleh kita sendiri.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANAZ KHAIRUNNAS - WIRAUSAHAWAN SUKSES

ANALISIS RENCANA STRUKTUR & POLA RUANG KOTA

Waterfront City